Kamis, 18 Juni 2015

PENJELASAN PU RAPERDA






Terkait dengan pandangan Umum Fraksi PKB DKI di pripurna tanggal 16 Juni 2015 bahwa Fraksi PKB memperjuangkan 3 hal yaitu: Kawasan wisata religi,
pembangunan Central Kebudayaan Betawi dan memasukkan unsure silat betawi
Berikut penjelasan:

Pertama Penjabaran kawasan pariwisata religi menurut kami ini sangat penting
di masukkan didalam perda DKI karna harus ada pengakuan pemerintah dalam hal ini pemprov DKI Jakarta, mereka yang telah dengan susah payah membangun Jakarta perannya sangat besar bahkan pertarungannya hidup dan mati. Kita PKB tidak hanya bicra sepihak terhadap tokoh/ pejuang dari kalangan Islam aja kita disini memperjuangkan seluruh pejuang siapapun yang berjuang untuk Jakarta harus kita akui. Beberapa hari yang lalu budayawan betawi bang Ridwan Saidi juga merilis nama bebrapa tokoh pejuang Jakarta yang makamnya tidak ketahuan lagi bahkan ada yang tidak keurus sampai tidak diketahui.
Menurutnya dalam proses Islamisasi di Betawi terdapat tujuh wali Betawi. Antara lain, Pangeran Darmakumala dan Kumpi Datuk yang dimakamkan berdekatan, di tepi Kali Ciliwung, dekat Kelapa Dua, Jakarta Timur. Kemudian Habib Sawangan, yang dimakamkan di depan Pesantren Al-Hamidiyah, Depok. Pangeran Papak, dimakamkan di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur. Ema Datuk makamnya di Tanjung Kait, Mauk, Tangerang. Datuk Ibrahim makamnya di Condet. Wali Ki Aling, tidak diketahui makamnya.

Kedua, pembngunan sentral kebudayaan betawi di setiap pintu kedatangan dan kepulangan orang masuk keluar Jakarta seperti didaerah Kalideres Cengkareng untuk mereka yang menggunakan Transportasi udara, daerah gambir atau Senen untuk mereka yang menggunakan Transportasi kereta Api dan daerah Pulo Gadung atau Cakung untuk yang menggunakan Transportasi mobil umum atau pribadi.menurut data kami bahwa setiap harinya terdapat hamper +/- 6,96 juta perjalanan yang masuk dan keluar Jakarta, ini potensi yang harus dibidik. Konsep yang kita tawarkan kepada pihak pemprov yaitu kerjasama mitra dengan swasta dalam pengelolaannya supaya ada partisipasi masyarakat, kita sediakan souvenir, makanan khas Betawi, Pakaian Betawi dll masih banyak lagi yang bisa kita gali.

Ketiga, soal Silat betawi yang harus kita akomoir dalam perda, bela diri itu tidak gampang ada variannya, jurusnya, tingkatan keilmuan kanuragannya dst. Fraksi PKB memperjuangkan silat ini karna silat bagian yang tidak terpisahkan dengan perjuangan, dahulu para pejuang ketika melakukan perlawanan terhadap musuh bukan pakai pistol karna belum ada waktu itu, yaa dengan silat itulah salah satunya. Kita berharap ada perhatian dari pihak pemprov terhadap kelestarian silat betawi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar